Sepatu Tracking Jadi Tren Mahasiswa
Sepatu tracking kini menjadi tren di kalangan mahasiswa. (Rizki-Profesi) |
Memang tidak banyak yang memakai sepatu ini untuk fashion, tapi bagi Irwan Yuliansyah Putra mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara FIS UNM, memakai sepatu ini membuat dia percaya diri. “Kesan macho dan maskulin muncul kalau saya pakai sepatu ini,” ungkapnya.
Menurut Irwan yang juga sebagai Presiden Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMAGARA) dan Anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Trisula FIS UNM ini sepatu tracking marak digunakan oleh penggiat aktivitas alam terbuka (outdoor activity). “Yang pakai sepatu tracking ke kampus kebanyakan Mahasiswa Pecinta Alam,” paparnya.
Angga salah satu pegawai toko Eiger di Jl. Perintis Kemerdekaan yang menyediakan berbagai jenis sepatu tracking mengungkapkan pelanggannya dominan mahasiswa yang mencari sepatu tracking. “Sepatu tracking sangat diminati oleh mahasiswa yang mau mendaki gunung atau yang sangat suka jalan-jalan,” ungkapnya.
Menurut Angga, kelebihan sepatu tracking merk Eiger karena memiliki Vibram. Vibram yang merupakan bahan tambahan dari alas sepatu tracking inilah yang membuat sepatu ini lebih kuat, tahan digunakan di medan kering ataupun basah dan tidak licin bila berhadapan dengan lumpur,” tuturnya.
Tidak cuma mahasiswa saja, beberapa mahasiswi juga senang menggunakan sepatu tracking seperti halnya Ketua Umum Mahasiswa Pencinta Alam dan Seni Budaya MAESTRO, Yuli Astiana Latief. Menurutnya, Sepatu tracking merupakan perlengkapan wajib dalam setiap aktivitas alam terbuka, misalnya mendaki gunung.
“Alasannya simple, dalam mendaki kaki adalah organ tubuh yang perlu di perhatikan kenyamanannya. Kalau mau safety, yah gunakan sepatu yang sesuai medannya. Masa mau naik gunung pakai high-heels sih,” canda Mahasiswi Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM ini.
Menggunakan sepatu tracking sebagai fashion ke kampus bagi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Yuli Astiana Latief menganggapnya sebagai hal yang wajar dengan berbagai alasan dari si pengguna.
“Kalau menurut saya, alasan terbanyak adalah untuk hemat. Sepatu tracking untuk merk-merk dan kualitas tertentu harganya relatif mahal. Nah, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, sekali beli sepatu, bisa dipakai ke gunung, sekalian apakai ngampus. Kalau dipakai cuma buat mendaki kan mubazzir, kan mendakinya tidak setiap hari,” katanya.
Yuli Astiana Latief juga mengungkapkan, sekarang peminat sepatu tracking sudah relatif banyak, bukan cuma Mapala saja. Berbeda dengan dulu, menurutnya yang menggunakan sepatu tracking ke kampus pasti ketahuan mereka anak Mapala. Tapi menurutnya, sayang sekali jika sepatu tracking yang digunakan solnya aus hanya karena aspal jalan ke kampus.
“Sepatu tracking memang enak digunakan. Selain itu safety, beberapa teman-teman cewek beranggapan kalau melihat cowok-cowok pakai sepatu gunung ke kampus lebih kelihatan “sangar” dan lebih terlihat laki-nya,” katanya sambil tersenyum. (*)
*Sumber: Tabloid Profesi Edisi 168
Sepatu Tracking Jadi Tren Mahasiswa
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
12.55
Rating:
Tidak ada komentar: