Ditegur Satpam, Ahyar Ngamuk!
(int) |
Bukan malah menempatkan parkir mobil putihnya, lelaki yang sering nongol di televisi lokal ini justru balik memarahi tindakan Jumansan yang menegurnya, demi ketertiban parkir. “Saya datang baik-baik tanya untuk perbaiki mobilnya, tiba-tiba dia malah marah,” ungkapnya ketika ditemui.
Ia beralasan, kendaraan roda empat merek Chevrolet putih milik Ahyar itu terparkir melintang dan mengambil dua ruas parkir. Maka dari itu, Jumansan yang bertugas pada saat itu berkewajiban memperingatkan lelaki yang memiliki khas kacamata yang selalu melekat di kepala tersebut untuk menertibkan kendaraan yang dimilikinya.
Jumansan yang merasa dirinya telah memberitahukan Ahyar dengan baik, juga membalas perlakuan represif alumnus Universitas Gadjah Mada ini. Sempat terjadi pertengkaran kecil antara Jumansan dan Ahyar, dan tiba-tiba datang beberapa orang melerai adu mulut yang terjadi. “Namanya kita pengamanan kampus, jadi saya pergi tegur yang kedua, tapi dosen itu tabrak bahu saya. Saya saat itu langsung peluk dia karena saya lihat dia juga emosi dan takutnya saya dipukul kalau saya lepas,” urainya.
Lelaki yang telah bekerja sebagai security sejak 2011 silam ini mengaku diintimidasi oleh Ahyar karena tidak menerima tindakan yang dilayangkan olehnya. “Saya diancam mau dibawakan mahasiswanya, karena emosi juga. Bahkan dia bilang mau membawa preman untuk menghancurkan pos satpam,” ungkapnya.
Salah satu saksi mata, Kasman Kamaruddin yang juga anggota satpam PPs membenarkan kejadian di pagi itu. “Kan pada saat itu ada promosi doktor di lantai lima, dan banyak mobil yang parkir. Saya juga kaget karena langsung saja dosen (Ahyar) itu marah-marah, padahal dia juga yang salah parkir,” jelasnya.
Sempat Jumansan digiring ke ruang atasan PPs untuk meredam kemarahan Ahyar, tetapi, menurut Kasman, Ahyar tidak pernah berhenti ngomel dan selalu mengeluarkan kata-kata kasar karena kekesalannya. “Keluar semua dosen, pegawai, mahasiswa melihat dosen itu teriak-teriak. Sempat juga itu bapak (Ahyar) ditegur oleh salah satu dosen tapi tetap saja tidak berhenti,” akunya.
Dirinya juga sangat menyayangkan perilaku berlebih yang dilakukan oleh dosen tersebut. “Saya juga tidak tahu, siapa sebenarnya yang bodoh. Kami kan hanya mengingatkan untuk tidak parkir sembarangan, tapi kenapa harus marah-marah,” keluhnya.
Di sisi lain, Ahyar menolak jika dianggap bersalah pada kasus tersebut. “Satpam di PPs itu terlalu arogan dan tidak bisa menempatkan perbedaan antara kampus dan kantor militer,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Pria yang eksis di media massa ini mengakui mengabaikan teguran Jumansan karena ingin cepat masuk mengajar. “Satpam itu mengejar dan menahan dada saya, memaksa saya memindahkan mobil, dan memicu pertengkaran mulut,” kilah dosen yang dikenal memiliki banyak novel ini.
Ahyar justru menduga, Jumansan datang menegur dirinya karena tak mengenali bahwa dirinya seorang tenaga pendidik di PPs. “Saya memang tidak berpakaian necis, hanya pakai jeans dan kemeja tanpa dasi. Satpam pun tak seharusnya memaksa secara berlebihan hanya soal parkir,”katanya. Dosen yang juga berprofesi sebagai penulis ini bahkan siap jika dirinya dilaporkan ke pimpinan PPs.“Kalau saya dianggap salah, silahkan saya dilapor secara administrasi ke pimpinan PPs UNM. Tidak bisa satpam menahan dosen untuk mengajar hanya soal parkir. Karena ini kampus. Lagian saya tidak memarkir mobil ditengah jalan,” tegasnya. (*)
*Sumber: Tabloid Profesi Edisi 168
Ditegur Satpam, Ahyar Ngamuk!
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
13.07
Rating:
Tidak ada komentar: