Retno Listyarti Tawarkan Literasi Kritis
PROFESI-UNM.COM - Salah satu Angota Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Bidang Pengembangan Kurikulum Retno Listyarti Tawarkan Literasi Kritis pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), ketika membawakan materi di workshop kurikulum 2013 yang di helat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga di Aula lt. 5 Program Pasca Sarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM). Kamis (21/11).
Retno Listyarti memaparkan, model dan metode pembelajaran pada mata pelajaran pkn selama ini, monoton sehingga siswa cepat bosan. "Mata pelajaran Pkn ini tidak banyak beranjak dari sekedar memahami materi yang diambil dari teks pelajaran saja," ungkapnya.
Menurut Retno, materi tentang nilai nilai budaya dan ideologi pancasila lebih di bahas secara tekstual yang lepas dari realitas sosial yang terjadi dimasyarakat sehingga membuat peserta didik sulit memahami guna mempelajari Pkn. "Peserta didik lebih banyak melihat praktik ditengah masyarakat yang tidak sesuai dengan teori pelajarannya," jelas praktisi pendidikan indonesia ini.
Lebih lanjut, penulis buku pendidikan karakter ini menerangkan, teori yang disampaikan dibangku sekolah harus pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Pendidikan bukan sekedar transfer pengetahuan melainkan di pahami sebagai proses transformasi sosial. Harus sampai telibat dan mempraktekkan pengetahuan nilai-nilai budaya," tegasnya.
Materi yang berjudul "Model pembelajaran pendidikan karakter dalam praktis kelas dengan pendekatan literasi kritis" ini dihadiri 320 orang peserta dari berbagai sekolah SMA, SD serta guru se-kota Makassar. (*)
*Reporter: Nur Fadly
Editor: Kasdar Kasau
Retno Listyarti memaparkan, model dan metode pembelajaran pada mata pelajaran pkn selama ini, monoton sehingga siswa cepat bosan. "Mata pelajaran Pkn ini tidak banyak beranjak dari sekedar memahami materi yang diambil dari teks pelajaran saja," ungkapnya.
Menurut Retno, materi tentang nilai nilai budaya dan ideologi pancasila lebih di bahas secara tekstual yang lepas dari realitas sosial yang terjadi dimasyarakat sehingga membuat peserta didik sulit memahami guna mempelajari Pkn. "Peserta didik lebih banyak melihat praktik ditengah masyarakat yang tidak sesuai dengan teori pelajarannya," jelas praktisi pendidikan indonesia ini.
Lebih lanjut, penulis buku pendidikan karakter ini menerangkan, teori yang disampaikan dibangku sekolah harus pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Pendidikan bukan sekedar transfer pengetahuan melainkan di pahami sebagai proses transformasi sosial. Harus sampai telibat dan mempraktekkan pengetahuan nilai-nilai budaya," tegasnya.
Materi yang berjudul "Model pembelajaran pendidikan karakter dalam praktis kelas dengan pendekatan literasi kritis" ini dihadiri 320 orang peserta dari berbagai sekolah SMA, SD serta guru se-kota Makassar. (*)
*Reporter: Nur Fadly
Editor: Kasdar Kasau
Retno Listyarti Tawarkan Literasi Kritis
![]()
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
05.00
Rating:
Tidak ada komentar: