Kok Seperti Lampu Hiburan, Pak?
Jika diperhatikan lebih seksama, terdapat sembilan warna yang menghiasi kemeriahan pinisi. Konon, warna-warna tersebut mewakili jumlah corak fakultas yang ada di kampus eks IKIP ini. Selain itu, maraknya mahasiswa yang setiap sore hingga malam hari silih berganti berkunjung di halaman, menjadikan bangunan tersebut bagaikan tempat rekreasi.
Seperti yang dirasakan oleh Mawar, salah seorang yang menghabiskan senja di depan gedung pencakar langit itu, pada Kamis (15/5). “Bagus sekali di sini. Selain banyak kendaraan yang lewat, juga pinisnya yang menyala-menyala,” ungkap mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga ini. Ia juga menuturkan kekagumannya terhadap bangunan andalan UNM ini.
Hanya saja, ia masih saja bingung terhadap warna-warna lampu yang saling berganti di “tubuh” pinisi tersebut. “Seperti tempat diskotik kalau dilihat sepintas,” ujarnya sambil menunjuk lampu-lampu pinisi yang terus berganti tanpa jeda itu.
Pesona pinisi memang sangat kuat di mata civitas akademika, dan juga masyarakat Makassar. Gedung yang rencananya akan diresmikan bersamaan dengan ulang tahun UNM yang ke-52 ini, selain menggambarkan khas Bugis-Makassar, juga menyiratkan tentang bagaimana UNM ingin mengkombinasikan teknologi dengan karakter budaya lokal.
Sama halnya Mawar, Sahar juga merasakan hal yang sama. Ia belum mengetahui makna dari sembilan warna yang melekat pada pinisi. “Rame sekali ini pinisi kalau dari jauh. Mungkin mau juga dijadikan tempat karaoke di sini karena miripi sekali tempat begitu. Atau bisa juga dibilang ini bentor raksasa, tinggal dipasangkan saja speaker besar,” candanya sambil tertawa.
“Sebenarnya ini pinisi, perfect sekali, tapi karena ada lagi lampu-lampu “pelangi”-nya jadi seperti kelihatan norak,” kata mahasiswa semester enam ini. Dirinya hanya mengharapkan, dengan banyaknya lampu di pinisi, tidak justru menjatuhkan pamor kampus.
“Tetap UNM yang terbaik kalau gedung di Makassar, tinggal kualitasnya yang masih mau untuk diperbaiki. Jadi tidak hanya gedungnya yang bagus, tapi juga mahasiswanya bisa bersaing di tingkat nasional dalam hal akademik ataupun kegiatan-kagiatan kampus lainnya,” harap lelaki yang juga merupakan fungsionaris lembaga kemahasiswaan. (*)
*Sumber: tabloid Profesi Edisi 168
Kok Seperti Lampu Hiburan, Pak?
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
13.12
Rating:
Tidak ada komentar: