Top Ad unit 728 × 90

Terbaru

recentposts

Tunggang Langgang Laju Phinisi


Phinisi yang bakal menjadi lahan komersil bagi universitas. (Rizki/Profesi)
Setelah sekian lama berlayar, Phinisi tak jua berlabuh. Ironi, meski tinggal selangkah lagi, namun pembangunan gedung berlantai 17 itu kembali dihantam badai. Isu tentang tidak adanya dana cair untuk gedung raksasa itu disinyalir jadi penyebab mandeknya.

Sudah tiga tahun gedung yang menjadi ikon kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) ini di bangun. Namun, belum jua kelar. Padahal, saat peletakan batu pertama pada 16 September 2009, pihak birokrasi menjanjikan phinisi akan rampung pada akhir 2011.

Tak pikir panjang, si “punggawa” kampus kembali umbar janji, bangunan kebanggaan ini dipastikan akan terselesaikan akhir tahun ini (2012, red). Semrawutnya pembangunan ini, mengindikasikan seenggok masalah yang sedang menggerogoti Phinisi.

Dimulai dari masalah isu penyelewengan dana hingga masalah dana yang selalu lambat cair. Hingga saat ini, pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar masih menyelidiki dugaan adanya mark up pada pembangunannya.

Sekadar diketahui, dalam pengerjaannya, dana gedung ini dikucurkan dalam beberapa tahap. Pada tahun 2009, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dikucurkan sebesar Rp55 miliar, 2010 sebesar Rp100 miliar, 2011 sebesar Rp50 miliar, dan terakhir pada tahun 2012, UNM kembali memperoleh dana Rp44 miliar yang merupakan dana terakhir dari pemerintah untuk pemba­ngunan gedung ini.

Alhasil, jika dikalkulasikan Phinisi hingga rampung nantinya memakan dana senilai Rp249 miliar, jumlah yang terbilang fantastik. Pembantu Rektor bidang Sarana dan Prasarana (PR II), Nurdin Noni saat ditemui di kantornya, mengatakan pembangunan Menara Phinisi sekarang ini masih dalam pengurusan dokumen tendernya. Sehingga, bangunan itu saat ini kelihatan mandek. “Ya memang begitu, sekarang baru proses tender,” terang Mantan Pembantu Rektor IV ini.

Dosen Bahasa Inggris ini, memperkirakan proses tender tersebut akan berlangsung beberapa minggu. Setelah itu, baru pula akan diketahui pemenang dari tender tersebut. “Setelah selesai semua itu, baru bisa di­kerja kembali, itupun kalau turun dananya, kan belum juga turun uangnya,” ungkapnya.

Dipastikan Rampung Tahun Ini

Berdasarkan pengakuannya, untuk tahap ini (Tahun 2012, red) Phinisi akan diberikan biaya pembangunan sebesar Rp44 Mi­liar. Hanya saja, hingga saat ini dana tersebut belum juga dicairkan. Hal ini disebabkan, adanya keterlambatan dana dari pusat.

Ia berjanji, bulan Desember nanti. Bangunan super megah ini sudah bisa selesai dan di tempati. Hal ini dimaksudkan, agar uang yang tidak ditarik kembali. “Kalau menunggu uang turun baru mulai, pasti terlambatki, kalau terlambat berarti dikembalikan uang,” terangnya. “Sebenarnya, tinggal interior dan landscape-nya,” tambahnya.

Hal ini dibenarkan Satir Mahmud selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Menurutnya, UNM saat ini masih menunggu dana tersebut untuk segera cair. Sementara untuk proses tendernya, saat ini penawaran untuk tender itu dilakukan secara elektronik.

Hanya saja, Kepala BAUK ini enggan untuk mengekspos terkait orang-orang yang akan menempati Phinisi nantinya. “Nanti kalau sudah disepakati, saya beritahu iya,” janjinya.

Sementara itu, Asisten Direktur II Pascasarjana, Andi Ihsan, malah menurutnya dana senilai Rp44 miliar tersebut sudah ada. “Setahu saya dana itu sudah ada, tapi untuk lebih pastinya PR II yang tahu itu,” ungkap mantan PR II ini.

Kepala BAAK, Kamaruddin, mengaku sudah tidak sabar lagi untuk segera menempati ruang yang disediakan di Phinisi nantinya. Hal ini dikarenakan, ia merasa kerepotan jika harus bolak-balik ke rektorat.
“Kendala saat ini, kita harus bolak-balik kalau punya urusan di BAAK dan rektorat. Kalau di Phinisi, koordinasi dengan pimpinan lebih mudah, lebih lancar dan lebih efektif,” terangnya. (*)


*Sumber: Tabloid cetak
Tunggang Langgang Laju Phinisi Reviewed by Thinkpedia Indonesia on 08.27 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.