FMPP bedah 100 Rumah Tak Layak Huni

(int)

PROFESI-UNM.COM - Forum Mahasiswa Pelopor Perdamaian (FMPP)  yang terdiri dari beberapa mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) / Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Makassar kini tengah melakukan bedah kampung dengan merehabilitasi 100 rumah tak layak huni di dua desa yakni desa Bonto Bunga dan desa Bonto Marannu, Kec. Moncongloe, Kab. Maros.

Kegiatan yang diberi nama RSRTLH (Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni) ini dimulai sejak 14 Juli 2013 dengan mengerahakan tenaga dari warga dan dibantu oleh tim taruna siaga bencana (TAGANA) dan mahasiswa sebagai pelaksana serta pengawas jalannya kegiatan bedah kampung tersebut.

Salah satu mahasiswa UNM yang tergabung dalam RSTLH, Mudassir Hasri Gani mengatakan 100 rumah itu terpilih berdasarkan pendataan dan verifikasi langsung daritim kementrian sosial dan lokasi tersebut dipilih karena daerah tersebut rawan akan konflik sosial. Masih terdapat kesenjangan sosial, tindak kriminalitas dan terletak antara kota Makassar dan Kab. Gowa di bagian Antang.

“Diharapkan dengan terealisasinya program tersebut, meningkatkan kesetiakawanan sosial antar warga masyarakat dan meminimalisir konflik sosial yang terjadi,” tuturnya.

Mahasiswa Psikologi angkatan 2011 ini menambahkan setelah melalui proses yg panjang akhirnya Menteri Sosial mencairkan dana RSRTLH sebesar Rp. 1.000.000.000 untuk 100 unit rumah dengan rincian 1 unit rumah Rp 10.000.000.

“Sungguh fantastis, syukur yang tak terlukiskan oleh kata-kata dari teman-teman FMPP, warga masyarakat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan program tersebut salah satunya yaitu pihak BBPPKS,” imbuhnya.

Mudassir menambahkan, meskipun bertepatan dengan bulan suci ramadhan tidak menjadi penghalang tertundanya pelaksanaan bedah kampung tersebut namun jadwal perampungan yang seharusnya selesai sebelum lebaran tahun ini terpaksa harus diundur mengingat kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. “Pelaksanaanya kini telah mencapai 45% jadi sudah sekitar 34 rumah yang jadi di desa Bontobunga sedangkan di dessa Bontomarannu ada 64 rumah yang sementara proses dan belum bisa selesai sebelum lebaran,” tutupnya. (*)


*A. Sri Mardiyanti Syam