Penyelamat Kakakku

Int

Judul               : My Sister's Keeper - Penyelamat Kakakku

Penulis            : Jodi Picoult

Penerjemah     : Hetih Rusli

Penerbit          : Gramedia

Tebal Buku : 528 halaman

Anna Fitzgerald lahir dengan inseminasi buatan. Embrio yang sejak awal dipilih untuk menyuplai kebutuhan-kebutuhan Kate, kakak perempuannya yang menderita Leukimia. Beberapa jam setelah lahir, Anna telah menyumbangkan darah tali pusat untuk Kate. Mulai saat itu, berbagai macam prosedur medis harus dijalani Anna untuk membantu Kate melawan penyakitnya. Sejak awal, memang itulah tujuan Anna dilahirkan. Untuk menyelamatkan nyawa Kate. 

Tahun demi tahun berlalu, Anna mulai mempertanyakan arti dirinya bagi orang tuanya. Apakah dia benar-benar dilahirkan hanya untuk menyambung hidup Kate? Tidak pernahkah orang tuanya merasa Anna adalah seorang manusia pula, yang memiliki keinginan, memiliki mimpi untuk dirinya sendiri, selain harus bersiaga 24 jam jikalau Kate mengalami serangan penyakit dan salah satu bagian dari dirinya harus diambil untuk memberi Kate beberapa jam, hari, minggu, ataupun bulan hidup?

Sampai akhirnya Kate sekarat, dan Anna diminta untuk mendonorkan ginjalnya untuk sekali lagi menyelamatkan hidup Kate. Bimbang bagaimana harus menyuarakan penolakannya, Anna memutuskan menyewa Campbell Alexander, seorang pengacara, untuk menggugat orang tuanya atas hak hidupnya sendiri. Keputusan Anna memecah belah keluarganya, serta mungkin menyebabkn akibat yang fatal terhadap kakak perempuannya. Disini Anna harus memilih, haruskah dia mengalah pada nuraninya dan sekali lagi memberikan organ tubuhnya untuk menolong Kate, atau tetap bertahan atas independensi terhadap tubuhnya sendiri?

* * *

Novel yang dinarasikan dengan cerdas dari berbagai sudut pandang. Seorang anak yang menuntut keadilan untuk kepemilikan sepenuhnya bagi dirinya sendiri, 

"Aku tidak ingin menuntut Tuhan karena tidak cukup perduli padaku. Hanya orang tuaku," Kata Anna. "Aku ingin menuntut mereka untuk hak atas tubuhku sendiri."

Ibu yang berusaha sekuat tenaga menjauhkan anak perempuannya dari kematian,

"Dalam hidupku, dalam gedung yang terbakar itu salah satu anakku ada di sana- dan satu-satunya kesempatan untuk menyelamatkannya adalah dengan mengirim masuk anakku yang lain, karena dia satu-satunya orang yang tahu jalan kesana. Apakah aku tahu aku mengambil resiko? Tentu saja. Apakah aku sadar aku akan kehilangan mereka berdua? Ya. Apakah aku mengerti bahwa mungkin tidak adil memintanya melakukan itu? Jelas aku mengerti. Tapi aku tahu itulah satu-satunya kesempatan yang kumiliki untuk mempertahankan mereka berdua. Apaka itu legal? Apakah itu bermoral? Apakah itu gila, bodoh, atau kejam? Aku tidak tahu, tapi aku tahu itu hal yang benar."

Konflik psikologis yang dihadirkan kompleks, membuat mata tidak bisa berhenti membaca sampai akhir. Dan tentu saja, nama Jodi Picoult menjamin akhir yang luar biasa dan jauh dari perkiraan awal pembacanya.

*Yeni Febrianti