Dekan FSD: Apapun Programnya, Bangun Dulu Kepercayaan

(int)

PROFESI-UNM.COM - Krisis kepercayaan kini melanda Universitas Negeri Makassar. Beragam kebijakan yang telah dibuat birokrat UNM dianggap tidak dapat memuaskan sivitas akademika. Mulai dari Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), prosesi penerimaan mahasiswa baru hingga penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru.

"Buat Saya di UNM saat ini apapun program dan keinginan para pemimpin Rektorat, bangun dulu kepercayaan. Ya trust, jika trust tidak ada, apapun itu, mau UKT, BKT (Biaya Kuliah Tunggal) bahkan tata kelola Surgawi semuanya Saya tidak percaya. Bangun dulu kepercayaan yang sederhana yaitu transparansi keuangan," tutur Dekan Fakultas Seni dan Desai (FSD), Karta Jayadi.

Penetapan UKT bagi mahasiswa baru, Karta Jayadi menilai telah membuat hilangnya kepercayaan masyarakat kepada UNM. Sikap plin-plan Birokrat UNM dalam penentuan UKT pasca sesi wawancara membuat mahasiswa harus membayar mahal untuk bisa berkuliah di UNM. Hal inilah yang menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap kampus UNM.

"Rp675.000,- saja persemester permahasiswa selama ini, kan tidak ada perubahan apa-apa. Diduga dengan sangat kuat terjadi penyalahgunaan. Contoh DIPA UNM tiap tahun rata-rata Rp270-290 Milliar. Yang lancar hanya gaji pegawai sekitar Rp 80 M. Kemana mi Rp 200-an Milliar? Itu contoh sederhana to? apa yang diperbaiki UNM tiap tahun? tdk ada to?" ungkap Karta Jayadi. (*)


*Muhammad Yasir