Sepekan, Kampus FIP Kecolongan Dua Motor

Pencurian motor makin marak di kampus FIP UNM. (int)

PROFESI-UNM.COM - Aksi pencurian motor yang kian marak di kampus UNM ternyata mulai menjalar ke wilayah kampus Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM). Security alias satpam kampus yang menjadi tulang punggung keamanan kampus tak berdaya mengawasi pelaku kriminal yang selalu beraksi di FIP ini. Bagaimana tidak, dalam sepekan saja sudah ada dua kendaraan mahasiswa yang raib digondol maling.

Adalah Salfiah, mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) FIP yang kehilangan motornya kali kedua selama ia kuliah di FIP, Rabu (1/5) lalu. Sebelumnya, ia mengaku juga pernah kehilangan motornya di parkiran kampus.

Sementara Muhammad Nurhidayat, mahasiswa Kurikulum Tekhnologi Pendidikan (KTP) FIP termasuk bernasib sial pula karena menjadi korban kedua kemalingan motor, Senin (6/5) kemarin.

Perihal kejadian yang menimpa dua mahasiswa FIP ini, salah satu mahasiswa FIP, Fadly Yusuf, angkat bicara. Ia mengeluhkan, keamanan kampus seharusnya menjadi perhatian utama pihak kampus UNM. Menurutnya, pemeriksaan Surat Tanda Kendaraan Motor (STNK) bagi pengendara saat akan keluar Kampus FIP harus diberlakukan. “Yah, beginilah keamanan FIP saat ini, intinya kalau tidak diambil langkah tegas yakni pemeriksaan STNK motor dan perbaikan kamera CCTV sesegera mungkin, pencuri akan semakin leluasa beraksi. Pada akhirnya, kendaraan mahasiswa di parkiran akan jadi sasaran empuk mereka (pencuri, red),” saran mahasiswa angkatan 2011 ini.

Sementara itu, Pembantu Dekan Bidang Sarana dan Prasarana (PD II) FIP, Andi Mappincara, berjanji akan mencari solusi terbaik mengamankan kendaraan mahasiswa dari aksi pencurian. Dia mengatakan, saat ini pihak pimpinan fakultas sementara mencari jalan keluar yang dirasa pantas untuk dilakukan dan diterapkan di kampus FIP.

“Mengenai penerapan sistem pemeriksaan STNK, kami selaku pihak pimpinan fakultas belum bisa pastikan itu. Yang jelasnya, kami telah merapatkan hal ini sesuai dengan instruksi Pak Dekan tentang alternatif keamanan ke depannya,” tutur dosen Administrasi Pendidikan ini. (*)


*Reporter: Asran