“Surat Kedua” untuk Mahasiswa Bidik Misi

(int)

PROFESI-UNM.COM - Sejumlah nama yang disinyalir bakal dicoret dari daftar penerima beasiswa Bidik Misi akibat mengalami penurunan prestasi akademik ternyata belum melakukan konfirmasi ke pihak kemahasiswaan UNM. Hal itu diakui oleh Baliana yang menjabat selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan UNM. Ia membeberkan, belum sampai setengah dari 67 mahasiswa yang datang kepadanya untuk melaporkan nilainya.

“Memang, sudah ada beberapa yang melapor. Namun itu belum setengahnya dari jumlah yang kemarin kita ajukan,” jelas Baliana.  Ia melanjutkan, untuk mengantisipasinya, maka ia berencana untuk melayangkan surat peringatan yang kedua kalinya ke masing-masing fakultas yang ada di UNM. Dengan harapan, peringatannya kali ini bisa lebih diperhatikan oleh pihak fakultas. Ia pun hingga saat ini masih belum bisa memastikan berapa orang yang akan dicoret sebagai penerima Bidik Misi. “Nanti kalau semuanya sudah melapor, baru bisa dipastikan,” tambahnya.

Meskipun demikian, dari sejumlah nama penerima Bidik Misi itu, beberapa dari mahasiswa yang melapor ke Bagian Kemahasiswaan nyatanya tidak benar-benar mengalami penurunan prestasi akademik. Baliana mengungkapkan, sebagian dari mahasiswa itu menyetor daftar nilainya yang benar-benar berlaku valid. “Biasanya memang ada kesalahan, karena nilainya belum masuk. Makanya kita suruh mahasiswa untuk memperbaharui nilainya yang terbaru, yang betul-betul baru untuk dicocokkan. Apakah pantas dicoret atau tidak,” tukasnya.

Ia kemudian melanjutkan, jika surat keduanya sudah dilayangkan, namun mereka yang terancam dicoret namanya belum juga melaporkan diri, maka pihaknya akan mengambil keputusan tegas. Sesuai dengan isi surat yang dilayangkannya, mahasiswa yang tidak melaporkan diri akan “digugurkan” dari daftar penerima Bidik Misi.

Sebagai antisipasi lainnya, pihaknya juga sudah menerima beberapa nama yang akan menjadi pengganti Bidik Misi tersebut. Sebelum dinyatakan lolos sebagai pengganti penerima Bidik Misi, maka mereka juga bakal diverifikasi. “Kita tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama,” tutup Baliana. (*)


*Reporter: Nurlaela/ Sulastri Khaer