Belajar Perbankan Lewat Kisah Action
(int) |
Penulis/ Pengarang: tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2012
Tebal Buku: 440 halaman, 20cm
-----------------------------------
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah
Tetappi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat
Satu lagi novel teranyar jebolan Tere Liye, Negeri Para Bedebah, yang mengangkat tema sedikit berbeda dari novel-novel sebelumnya. Jika di novel-novel sebelumnya penulis lebih suka berkisah tentang kehidupan keluarga, anak-anak, cinta, maka untuk novel yang satu ini penulis mencoba mengangkat tema yang menyentil, ekonomi dan politik.
Dikisahkan, Thomas, seorang konsultan keuangan profesional harus berpacu dengan waktu kurang dari 50 jam untuk bisa menyelamatkan bisnis bank keluarganya yang terancam akan ditutup oleh pemerintah. Pamannya, Om Liem sudah terlalu banyak melakukan "praktek-praktek kotor" dalam menjalankan bank itu, khsususnya perihal Money Laundrying. Meskipun ia benci dengan pamannya itu, atas beberapa alasan di masa lalu, ia memutuskan tetap menolongnya.
Maka dimulailah kisah pengejaran oleh polisi dan jaksa, Wusdi dan Tunga yang berkontribusi atas kematian kedua orang tua Thomas di masa lalu. Dendamnya turut pula menjadi pendorong untuk bisa menjatuhkan kedua antek pemerintah yang korup tersebut. Dalam kejar-kejaran yang terhitung singkat itu, dua hari, Thomas harus berhadapan dengan banyak musuh-musuh, yang sejatinya banyak memihak pada pemerintah yang korup. Akan tetapi, di pihaknya, ikut pula bergabung seorang teman di klub petarungnya, Rudi dan seorang wartawati dari sebuah media massa, Julia.
Dalam waktu yang relatif singkat itu, kita bisa menyaksikan kilasan action layaknya di film-film layar lebar. Tidak jarang terjadi pengejaran ngebut-ngebutan, baku tembak, adu jotos, penyergapan besar-besaran layaknya tim buser, bahkan aksi melompat dari pesawat terbang yang masih melaju di runaway. Tere Liye begitu apik dalam menggambarkan berbagai kejadian action dalam buku itu. Membaca buku ini seakan-akan membawa pembaca menonton memasuki sebuah dunia lain dari Tere Liye.
Meskipun demikian, penulis yang banyak dikenal melalui novel keluarga ini, tetap saja menyisipkan beberapa kisah-kisah arif keluarga di dalamnya. Seperti kilas masa lalu Thomas dengan keluarganya. Thomas yang selalu mendengarkan cerita-cerita masa lalu Opanya hingga ia hafal betul setiap kisah-kisah kakeknya itu. Bagaimanapun juga, Tere Liye tidak pernah lepas menyisipkan pelajaran moral dalam setiap novelnya.
Membaca novel ini akan membawa kita sebagai pembaca pada pengetahuan baru tentang eknonomi di Indonesia, khususnya ekonnomi perbankan. Ada beragam penjelasan yang disisipkan dalam cerita maupun percakapan terkait masalah ekonomi perbankan, baik itu proses "bersih" maupun "kotor". Selain itu, intrik-intrik politik juga mewarnai jalannya cerita seru dalam novel ini. Secara umum, nampaknya penulis ingin membelajarkan pembaca mengenai skandal kasus Bank Century kepada seluruh pembaca Indonesia. Kebetulan atau tidak, nama tokoh-tokoh di dalam novel ini sedikit merujuk pada beberapa tokoh yang ada di Indonesia, terkait permasalahan bank yang telah dibail-out itu . (*)
*Imam Rahmanto
Belajar Perbankan Lewat Kisah Action
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
16.43
Rating:
Tidak ada komentar: