Mahasiswa Jangan Mau Terprovokasi

PR III UNM, Heri tahir. (rizki - Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Insiden yang hampir menyebabkan bentrok antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Keolahragaan di parkiran pascasarjana UNM pada Selasa (21/5) siang, disinyalir mengandung unsur politis. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Heri Tahir menilai, keadaan yang sempat membuat pusing para pimpinan unversitas ini bukan hanya persoalan perkelahian biasa.

“Mahasiswa harusnya tidak mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang tidak jelas ini. Saya juga heran kenapa gara-gara parkiran mahasiswa saling berselisih satu sama lain,” ungkap Heri yang ditemui di ruangannya setelah keadaan membaik.

Ia menganggap, ada oknum yang mencoba untuk menjatuhkan nama baik institusi perguruan tinggi ini, dengan memunculkan isu pertikaian horizontal sesama mahasiswa. Dosen FIS ini menambahkan, ini sengaja dibuat konflik mengingat kampus sementara ini melakukan penjaringan pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun akademik 2013-2014. “Kita patut curiga, jangan sampai UNM sengaja dijatuhkan karena sekarang masa pendaftaran mahasiswa baru,” ujarnya.

Hanya saja, ia menilai ada upaya untuk menjatukan kampus eks IKIP ini dengan cara seperti ini, lantaran jikalau UNM “tertangkap”bentrok oleh pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan maka UNM akan mendapatkan sanksi.

Senada dengan Heri, Koordinator Pengamanan Kampus, Dahlan menghimbau kepada mahasiswa untuk tidak melakukan tindakan yang represif. “Mahasiswa seharusnya berpikir untuk panjang sebelum melakukan tindakan yang dapat merugikan kampus,” katanya.

Lelaki yang juga merupakam dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan ini berasumsi, dirinya tidak memihak pada satu pihak karena posisinya. Dirinya justru menuding, ini merupakan isu politik terkait kenaikan harga BBM. “Ini sengaja di-setting agar mahasiswa tidak lagi bersatu,” duga Dahlan. (*)


*Reporter: Sutrisno Zulkifli