Dosen Salah Besar Jika Tidak Mau Mengajar di S1

Ketua Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM, Rusyadi
(doc - Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Bukan rahasia lagi jika kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di tahun 2013 ini memiliki problema yang tak dapat dihitung jari. Mulai dari kondisi kemahasiswaan hingga kinerja birokrasinya pun tak pelak menjadi buah bibir hingga menimbulkan stigma negatif dikalangan masyarakat luas terkhusus sivitas akademika UNM.

Masalah yang dianggap kecil bahkan terkadang disepelekan sebagian sivitas akademika, ialah kinerja dosen yang sering mangkir mengajar di program Starata 1 (S1) dan lebih memilih mengajar di Program Pascasarjana (PPs) UNM.

“Sangat lucu dan saya sangat tidak setuju sikap dosen yang lebih senang mengajar di PPs ketimbang di S1,” ungkap Rusyadi selaku dosen jurusan Otomotif Fakultas Teknik (FT) UNM. Bukan tanpa alasan jika Rusyadi beranggapan demikian. Saat ini, dirinya sering mengamati kerja-kerja dosen banyak yang tidak amanah terhadap tanggung jawab yang diberikan untuk mengajar mahasiswa S1.

“Salah, salah dan salah besar itu dosen yang tidak mau mengajar di S1. Padahal, tidak ada itu dosen yang benar-benar asli dosen PPs. Semua dosen PPs itu dipinjam ji dari fakultas alias yang mengajar di PPs itu sebenarnya berasal dari dosen yang mengajar di S1. Jadi kewajiban yang sebenarnya itu ya mengajar di mahasiswa S1,” jelas Rusyadi.

Rusyadi yang saat ini menjabat sebagai Ketua program Kuliah Kerja Nyata (KKN), juga mengungkapkan tunjangan dosen yang diterima berasal dari tanggungjawabnya mengajar di program S1. “Saya ndak tahu apa yang dipikirkan dosen-dosen yang begitu, mungkin karena di PPs lebih “hijau” ketimbang di program S1. Padahal tunjangan dosen yang diterima selama ini kan berasal dari tugasnya mengajar di program S1,” terangnya. (*)


*Susi Amriani