Kronologi Tudingan Sudirman Terhadap LK FPsi

(Ilusrasi - Int)

PROFESI-UNM.COM - Lagi-lagi, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Sudirman dianggap mencemarkan nama baik Lembaga Kemahasiswaan (LK) tingkat universitas yang dikomandoinya saat ini. Bagaimana tidak, setelah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) melarang seluruh pengurus BEM dan Majelis Perwakilan Mahasiswa (Maperwa) UNM untuk menginjakkan kakinya di area FIS, kali ini Fakultas Psikologi (FPsi), juga ikut membentangkan spanduk larangan bagi BEM UNM untuk memasuki area FPsi.

Hal tersebut diduga akibat ulah Sudirman yang menuding LK FPsi menyebarkan desas-desus tentang almamater miliknya dibakar oleh mahasiswa FIS. Kabar burung tersebut memang sempat terdengar beberapa hari yang lalu. Namun, tuduhan yang dilayangkan Sudirman kepada LK FPsi, dibantah oleh Presiden BEM FPsi, Laode Irfan.

Presiden BEM FPsi, Laode Irfan mengungkapkan Sudirman saat itu, Rabu (30/10) mendatangi LK FPsi tanpa permisi dan langsung melayangkan tuduhan kepada Ketua Maperwa FPsi, Aluwiyah Sinarsih Muchtar sebagai "dalang" tersebarnya isu tersebut. Tanpa basa-basi, lanjut Laode Irfan, Sudirman yang hanya berdiri di depan pintu sekretariat Maperwa FPsi, langsung menuduh Sinarsih tanpa bukti yang jelas.

“Saya dengar ini isu pembakaran jas presiden BEM yang dilakukan oleh mahasiswa FIS disebar oleh Maperwa Psikologi,” ucap Sudirman dengan nada tinggi dan enggan masuk kedam ruangan lalu pergi begitu saja.

Tak terima dengan tuduhan yang dilayangkan kepadanya, Ketua Maperwa Fakultas Psikologi Aluwiyah Sinarsih Muchtar langsung menanyakan kembali kebenaran atas tuduhan tersebut. Berusahab menyelesaikan permasalahan tersebut secara kelembagaan yang berlaku di UNM, Sinarsih mengaku, LK FPsi tidak mendapat respon baik dari Sudirman.

Presiden BEM FPsi, Laode Irfan pun tak tinggal diam. Dirinya yang juga melihat kejadian tersebut secara langsung, segera menemui Sudirman guna memperjelas apa yang sebenarnya terjadi. Upaya penyelesaian secara persusasif telah dilakukan oleh pihak LK FPsi, namun upaya tersebut tak diindahkan oleh Sudirman.

“Pada saat itu juga saya mendatangi gedung PKM untk menyelesaikan secara persuasif dan secara kelembagaan, ingin memperjelas apa yang terjadi. Namun sikap kami tak digubris oleh Pak pres. Yang kami inginkan hanya permohonan maaf secara langsung oleh Sudirman Kepada LK di fakultas kami,” bebernya.

Tak hanya itu, Laode Irfan menganggap tuduhan yang dilakukan oleh Sudirman selaku Presiden BEM UNM dianggap mencemaran nama baik LK FPsi. “Jelas ini pencemaran nama baik LK dan Saudara Presiden (Sudirman-red) harus meminta maaf secara kelembagaan jika tidak kami akan cekal,” tuturnya. (*)

Hingga berita ini diterbitkan, Sudirman belum bisa dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

*Nurlela