Top Ad unit 728 × 90

Terbaru

recentposts

Mengenal kembali sosok "IBUK"

(int)

Judul Buku : Ibuk

Penulis : Iwan Setyawan

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2012

Jumlah Halaman : 293 halaman


"Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah Pijakanmu kuat."

 ***


Ibuk, buku teranyar Iwan Setyawan kembali menghiasi dunia literasi Indonesia. Novel karya penulis National best seller ini sederhana, namun sarat nilai kemanusiaan dan penuh penghargaan atas sosok mulia yang kita sebut "IBU".

Tinah, seorang gadis penjual pakaian bekas di pasar Batu tidak pernah menyangka bahwa Sim, seorang Playboy pasar yang sehari-hari berprofesi sebagai kernet angkot akan melabuhkan hati padanya. Gadis bermata teduh itu tak menyangka kesederhanaannya membuat Sim tak kuasa berpaling. Tinah yang tidak tamat SD dan Sim yang tak lulus SMP, tanpa persiapan matang, tanpa rasa takut, dibekali ketulusan dan kesederhanaan memandang hidup, Sim dan Tinah memutuskan menikah. Tinah melahirkan anak pertamanya, anak keduanya, seterusnya sampai anak kelima. jadilah Sim dan Tinah, Ibuk dan Bapak. Kehidupan sederhana yang awalnya cukup buat mereka berdua, mulai goyah saat anak-anak lahir. Keperluan sekolah, biaya perbaikan angkot Bapak yang sering ngadat, rumah mungil mereka yang kebocoran dikala hujan, semua riak kehidupan dihadapi Ibuk dengan tabah.

Novel yang dilahirkan penulis 9 Summers 10 Autumns ini cukup menyentuh dari sisi penceritaan. Akan tetapi, beberapa cerita di awal, khusus penggambaran kisah masa lalu Ibuk dan Bapak, dideskripsikan agak singkat. Cukup monoton. Kisah di dalamnya pun lebih mirip sebagai sebuah diary dan penulis sendiri membenarkannya lewat kisah di dalam novel ini bahwa ia memang ingin membuat sebuah buku keluarga. Dan hingga akhir membaca buku ini, pembaca akan disuguhi kisah-kisah yang sebenarnya tanpa klimaks.

Selain itu, bagi pembaca yang tidak begitu paham dengan perbendaharaan kata "Jawa", maka siap-siap saja merasa kesulitan mengikuti alur cerita dalam novel ini. Pasalnya, dialog yang terjadi dalam novel ini nyaris sebagian besar menggunakan bahasa Jawa.

Meskipun demikian, melalui novel ini, Iwan Setyawan ingin mengajari kita semua arti kesederhanaan. Arti kekuatan di balik perempuan sederhana yang ia panggil "Ibuk". Bahwa pengabdian sepenuhnya, datang dari kesederhaannya memandang hidup. Harta bagi Ibuk adalah keluarganya. Pengabdian Ibuk membuat anak-anaknya enggan mengecewakannya. Meski sederhana, namun rumah kecil mereka sarat kebahagiaan. Home is where heart is. Isn't it?


*Yeni Febrianti
Mengenal kembali sosok "IBUK" Reviewed by Thinkpedia Indonesia on 06.23 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.