Top Ad unit 728 × 90

Terbaru

recentposts

Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk

Judul Buku: Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk

Penulis/ Pengarang: Ahmad Rifa’I Rifan

Penerbit: Quanta (imprint Kompas Gramedia Building)

Tahun Terbit: 2011

Tebal Buku: 354 halaman
-------------------------

"Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu."

"Tuhan, kami sangat sibuk.Jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. Jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajibanmu yang lima waktu saja sudah sangat memberatkan kami. Jangankan puasa Senin-Kamis, jangankan ayyaamul baith, jangankan puasa Nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh."
***

Dari judul yang tertulis pada buku, memang agak kontradiktfif dengan isinya. Sekilas, pembaca akan melihat sebuah buku yang ingin mempertentangkan (atau melawan) segala kewajiban-kewajiban yang diamanahkan kepada umat Islam. Akan tetapi, lebih dari itu, pada kenyataannya pembaca akan disuguhi beragam kisah menarik yang sarat dengan makna dan pembelajaran, khususnya bagi orang-orang yang selama ini menganggap dirinya “terlalu sibuk” hanya sekadar untuk meluangkan waktu menghadap kepada-Nya.

Sebagai buku Islamic Motivation, buku ini tidak begitu nampak menggurui pembacanya. Bahasa-bahasa yang digunakan dalam buku ini merupakan bahasa-bahasa populer sehari-hari, sehingga siapapun (kalangan) pembacanya bakal cukup mudah mencerna tiap makna yang tersirat di dalamnya. Cara penulis dalam bertutur tidaklah kolot menitikberatkan pada penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an, semisal banyak menuliskan huruf-huruf Arab untuk menjelaskan beberapa hadits maupun ayat. Akan tetapi, penulis nampaknya sengaja menuliskan ayat-ayat tersebut tanpa mencantumkan tulisan aslinya dalam versi bahasa Arab, agar pembaca tidak merasa terhakimi menikmati buku ini.

Percaya atau tidak, meskipun tanpa endorsement yang mendukung kelengkapan sebuah buku best seller, buku ini patut diacungi jempol. Buku yang seyogyanya menjadi bahan bacaan bagi “kaum berdasi” yang selalu melontarkan kata-kata “sibuk”. Terlepas dari itu, siapapun yang selalu “merasa” sibuk akan merasa terhenyak ketika membaca buku ini. Sebuah buku yang ketika dibaca akan mengalir secara perlahan, menyelami alam pikiran pembaca, dan selanjutnya sedikit memberikan gambaran tentang kewajiban manusia hidup di dunia ini.

Buku yang ditulis oleh Ahmad Rifai Rifan ini merupakan buku kesepuluh setelah ia menerbitkan bukunya yang kesembilan; Tombo Ati. Buku lainnya yang pernah ditulisnya antara lain, 9 Rahasia Doa Lulus Ujian, Sukses Tanpa Sarjana, Muslim: Never Ending To Success, From School to Heaven, Kiat Pelajar Berprestasi yang Dirindukan Surga, Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku, 7 Keajaiban Doa Lulus Ujian, Merokok Haram, Allah Inilah Proposal Cintaku.
***

"Tuhan, maafkan kami, kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu. Jangankan sedekah, jangankan jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja seringkali terlupa."

"Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak. Jadwal kami masih amatlah padat. Kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluanngkan waktu untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa, dan mendekatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu. Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami. Karena kami masih terlalu sibuk." (*)


*Imam Rahmanto
Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk Reviewed by Thinkpedia Indonesia on 17.07 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.