Ratusan Guru Unjuk Rasa di Menara Pinisi UNM

(Int)

PROFESI-UNM.COM - Lebih dari 100 guru SD, SMP, dan SMA dari seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan berunjuk rasa dan mendatangi kantor Program Profesi Guru (PPG) di lantai 4 Menara Pinisi, (10/2) pagi tadi. Mereka menuntut buruknya manajemen penyelenggara Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sehingga mengakibatkan ratusan guru tersebut tidak lulus Ujian Tulis Nasional (UTN). Direktur PPG, Abdullah Pandang pun langsung menggelar dialog terbuka.

Tuntutan para guru tersebut dibuktikan dengan kesalahan pihak PPG pada lembar jawaban soal yang diberikan saat UTN tidak sesuai dengan kode peserta yang telah diberikan sejak awal diklat. Hal inilah yang diduga mengakibatkan nama dan kode peserta tidak tertera pada pengumuman. "Kita kan punya kode 131 dan seterusnya, yang artinya kita angkatan 2013. Tapi saat mengikuti ujian, kenapa malah 121 di luar jawaban. Ini kan jelas-jelas keliru," ungkap Amiruddin, Guru Olahraga SD Inpres Mangempang, Kabupaten Gowa yang langsung disambut teriakan guru lainnya.

Lanjut guru lainnya, Muhammad basir, mengatakan, ia bersama guru lainnya saat berlangsungnya ujian telah mempertanyakan hal itu kepada pengawas, namun malah dibiarkan tetap menggunakan kode 121. "Saya sudah bilang tanyakan itu pada pengawas, tapi dia bilang itulah nomor yang benar. Malah dia suruh meninggalkan ujian kalau kami tidak mau menggunakan nomor itu. Padahal, dalam kode seperti itu, satu nomor saja salah itu bisa fatal," kesalnya.

Selain itu, ia juga menuturkan, insturktur dan pengawas PPG tidak profesional dalam memberikan arahan dan penilaian. Menurutnya, penilaian yang dikirim ke Kemendikbud tidak valid. Bahkan, para guru tersebut memberikan kesaksian salah seorang peserta ujian tidak mengerjakan soal, namun berhasil lulus. Mereka pun mengindikasikan, terjadi kongkalikong dengan beberapa peserta karena bayaran.

Sayangnya, penjelasan dari pihak PPG saat dialog tersebut tidak masuk akal dan mencari pembenaran. Guru yang berjumlah ratusan itu menilai Direktur PPG, Abdullah Pandang dan jajarannya melakukan kebohongan. Suasana dialog sempat ricuh ketika para guru bersamaan ingin mengambil kesempatan berbicara. Malah beberapa di antaranya mendekati meja Abdullah Pandang.

"Beginikah cara dosen-dosen UNM mengajar para mahasiswanya. Ternyata hanya kebohongan," teriak Basniah, Guru SD Kabupaten Maros.

Di akhir dialog, Abdullah Pandang pun berjanji akan memecat instruktur dan pengawas yang dimaksud. Ia juga akan menembuskan tuntutan para guru itu yang dibuat dalam bentuk petisi bertanda tangan seluruh guru ke Kemendikbud di Jakarta esok lusa.

"Begini saja, dari pada berdebat terus tidak ada titik temunya, lebih baik kita akhiri. Beri tahu saja saya, siapa oknum pegawai itu, langsung saya pecat. Kita tidak butuh orang-orang seperti itu. Yang kedua, silahkan buat tuntutan bapak ibu semua dalam bentuk tertulis dan saya akan buat tembusan ke Jakarta. Lusa, saya berangkat," pungkasnya. (*)


*Reporter: Khaerul Mustaan