SDM Kurang, Dishub Sulit Urai Kemacetan Kota Makassar

Wahidin

PROFESI-UNM.COM - Transportasi dan angkutan jalan Kota Makassar kian hari populasinya kian bertambah. Data yang didapatkan dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar tahun 2013 menyebutkan, setiap minggu jumlah kendaraan masuk ke Kota Makassar yaitu sebanyak 2000 unit. Belum lagi dengan adanya pertambahan penduduk kota Makassar setiap tahunnya, yakni adanya mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi atau pekerja informal yang datang dari Kabupaten lain yang setiap hari keluar masuk Makassar. Dengan sejumlah fenomena tersebut dapat dipastikan kemacetan dan kesemrawutan di jalan raya tak dapat terhindarkan.

Demikian diungkapkan oleh Dosen STIA LAN Makassar, Wahidin saat melakukan ujian promosi doktor dalam bidang ilmu administrasi publik di Kampus Pascasarjana (PPs) UNM, (28/4). Wahidin mengungkapkan dengan sejumlah fenomena tersebut pihak pemerintah atau Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar seyogyanya harus menemukan solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap hari. Namun, faktanya menurut Wahidin karena tingkat populasi kendaraan dan manusia yang terlalu besar dibandingan dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Dishub Kota Makassar menyebabkan kemacetan di Kota Makassar sulit diurai. “Selain keterbatasan SDM, keterbatasan non SDM juga mempengaruhi seperti keterbatasan sarana rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, keterbatasan infrastruktur jalan, jembatan, tempat parkir dan anggaran,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, komunikasi dan sosialiasi implementasi kebjikan transportasi kota akan berhasil jika dilakukan secara kontinyu, konsisten, dan sistematis dengan memanfaatkan media komunikasi yang ada. Disamping itu, dia menambahkan tak dapat dipungkiri faktor anggaran yang memadai untuk pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan juga sangat berpengaruh positif. “Faktor lainnya adalah etika dan prilaku masyarakat pengguna jalan yang taat lalu lintas dan disiplin dapat mengelaminir kemacetan Kota Makassar,” terangnya.

Dalam ujian terbuka tersebut, Wahidin mengangkat judul disertasi “Implementasi Kebijakan Transportasi Kota Dalam Mewujudkan Tertib Lalu Lintas Kota Makassar”. Selaku ketua sidang promosi, Asisten Direktur I PPs UNM, Prof. Dr. Suradi Tahmir mengungkapkan Wahidin menjadi alumni doktor ke 221 UNM dan menjadi doktor ke 143 untuk untuk Prodi Administrasi Publik. Mahasiswa angkatan 2009 ini memeroleh IPK 3,76 dengan predikat sangat memuaskan.

Sementara itu turut hadir selaku dewan penguji diantaranya, Prof. Dr. Andi Makkulau, selaku Ko-Promotor , Prof. Amir Imbaruddin Ko-Promotor, Prof. Dr. Jonathan Salusu, Prof. Dr. Ismail Said selaku penguji eksternal, Dr. Muhammad Rusdi selaku penguji internal dan Ketua Program Studi Administrasi publik, Prof. Dr. Haedar Akib. (*)

*Reporter: Azhar Fadhil