Rektorat Dianggap Tahan Anggaran Fakultas

Salah satu manifesto Aliansi Mahasiswa UNM
yang mereka pajang di Depan Gedung Rektorat, Rabu (4/12)
(Sofyan - Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Dana yang selama ini dituntut oleh pihak lembaga kemahasiswaan dianggap oleh Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Bahasa dan Sastra, Syukur Saud hal wajar. Justru, ia menuding pihak rektorat yang mempersulit alur keuangan sehingga mandek.

Hingga sekarang ini, lanjut Syukur, dana anggaran fakultas sangat sulit didapatkan. "Seandainya dana fakultas lancar, tidak mungkin begini kondisinya," ujarnya disela-sela demontrasi mahasiswa Selasa (4/12). Pihak fakultas diklaim Syukur memiliki anggaran yang sebenarnya telah dimiliki. Namun, proses pengambilan uang tersebut yang begitu ribet.

"Bagaimana caranya kita ambil uang kalau selalu dihalangi. Padahal fakultas jelas ada uangnya yang telah terprogram. Tapi itu lagi, susah sekali cairnya," sesal dosen Bahasa Jerma ini.

Ia mengibaratkan, seakan makan buah simalakama. "Kan kalau mau berkegiatan harus ada dananya. Sedangkan kita sudah punya program kemahasiswaan. Jadi kita juga bingung menghadapi kondisi seperti ini. Fakultas punya uang tapi tidak bisa diambil. Disini masalahnya," bebernya.

PD III dua periode ini juga menyesali pimpinan universitas yang belum bisa mencarikan solusi yang riil. Belum lagi, tambahnya, ini sudah mau memasuki tahun anggaran baru, akan tetapi belum menggunakan seluruh dana yang telah dianggarkan pada tahun 2013 ini.

Pada Selasa siang, ratusan mahasiswa yang tergabung atas nama aliansi mahasiswa melakukan demontrasi di rektorat untuk menuntut transparansi Uang Kuliah Tunggal. Dalam aksi tersebut, tampak beberapa birokrat fakultas mengikuti jalannya aksi untuk mengintai para mahasiswa agar aksi tersebut tetap bisa dikontrol. Antara lain, PD III FBS, FSD, FMIPA, FIS. (*)


*Sutrisno Zulkifli