Menguak Rahasia Seorang Peyempuan

(int)

Judul Buku : Peyempuan
Penulis : @peyemp
Penerbit         : Transmedia Pustaka
Tahun Terbit : 2013
Tebal Buku : 202 halaman

Perempuan, kata orang, adalah makhluk yang sulit dipahami. Mereka selalu ingin dimengerti, namun tak ingin dikasihani. Jauh di dasar jiwanya, mereka makhluk yang rapuh. Namun sesekali selalu berusaha tampak kuat dan tegar di hadapan orang yang dikasihinya.

Selintas membaca cover buku Peyempuan ini, yang terlintas dalam benak pembacanya adalah plesetan kata “perempuan”. Tentunya, jika menilik asal kata tersebut, sedikit atau banyaknya buku ini membahas tentang perempuan. Namun tidak kepada hal-hal yang mengarah pada seksualitas seorang perempuan.

Buku ini bukanlah novel tentang perempuan seperti kebanyakan buku lainnya yang beredar di pasaran. Jikalaupun isinya lebih banyak dijalin oleh kisah-kisah singkat, semacam anekdot tentang perempuan, namun tidak seutuhnya membentuk satu kesatuan cerita. Masing-masing cerita di dalamnya berdiri sendiri, sesuai dengan tema atau “rahasia” perempuan yang diangkat oleh sang penulis, @peyemp.

Penulis yang memilih tidak ikut mencantumkan identitas aslinya di buku ini seolah menambah jajaran buku dalam dunia literasi Indonesia yang diangkat dari akun-akun anonim di jejaring sosial. Seperti buku-buku anonim lainnya, buku ini berisi kumpulan kicauan penulisnya di lini masa (timeline) yang dikembangkan menjadi satu artikel utuh, yang sarat makna pembelajaran bagi siapapun yang membacanya.

Secara spesifik, pembaca buku ini tidak hanya dikhususkan untuk kalangan perempuan saja, seperti judul yang dicantumkan pada cover-nya. Akan tetapi, rahasia-rahasia yang disampaikan @peyemp ini sengaja diungkapkan juga buat siapa saja yang selalu berhadapan dengan peliknya hati seorang perempuan.

Di samping bahasa penyampaiannya yang tidak kaku, ada hal unik yang sengaja diselipkan penulis dalam bukunya ini. Dalam buku bersampul hitam-hitam ini, seluruh kata yang merujuk pada “perempuan” sengaja diubah huruf dan pelafalannya menjadi kata “peyempuan”. Oleh karena itu, Anda tidak akan pernah menemukan kata “perempuan” dalam buku setebal 202 halaman ini.
Pada akhirnya, lewat buku ini, Anda akan menemukan kekuatan dan kelemahan yang tersingkap pada diri makhluk yang bernama “perempuan” dari sudut pandang yang berbeda. (*)

*Imam Rahmanto