Makassar Butuh 288 Kontainer Sampah

Patta Rapanna saat melakukan ujian promosi doktor di Kampus PPs UNM (30/12)
(Ist)

PROFESI-UNM.COM - Persoalan sampah di Kota Makassar masih menjadi momok. Pasalnya, setiap harinya produksi sampah yang dihasilkan oleh alam dan manusia di Kota ini berikisar 800 ton perhari. Jika tidak memiliki managemen pengelolaan yang baik, kota Makassar dikhawatirkan akan menjadi gunung sampah dalam beberapa tahun mendatang. Hal itu diungkapkan oleh dosen manajemen dan informatika komputer Makassar Patta Rapanna saat melakukan ujian promosi doktor dalam bidang ilmu admintrasi publik di Kampus PPs UNM, (30/12).

Patta menyebutkan, dari jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Makassar, terdapat kesenjangan antara sampah yang dihasilkan dengan fasilitas angkutan yang disediakan oleh Pemerintah Kota Makassar. “Perhari sampah yang mampu diangkut hanya 500-600 ton saja,” katanya. Padahal kata dia, harusnya jumlah armada pengangkut bisa berbanding lurus dengan produksi sampah yang ada.

Dari data yang didapatkan pada dinas pertamanan dan kebersihan Kota Makassar, Patta menyebutkan jumlah armada sampah truk hanya sebanyak 81 buah dengan usia diatas 20 tahun, 28 truk usia diatas 10 tahun, dan 42 truk usia dibawah 5 tahun jika dijumlahkan total kontainer sampah yang ada sebanyak 151 buah. Jumlah ini lanjutnya, belum bisa mengakomodasi produksi sampah yang dihasilkan di Kota Makassar. “Idealnya, harusnya ada tambahan 50 truk baru, jumlah kontainer 200 unit, idealnya setiap kelurahan ada 2 kontainer,” jelasnya.

Turut hadir selaku promotor, Prof. Dr. Makmur, Ko promotor, Prof. Dr Muhammad Ramli, Dr. Isya Syamsu, Ketua program studi adminitrasi publik, Prof. Dr. Haedar Akib. Sementara itu, bertindak selaku ketua sidang promosi doktor, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si mengungkapkan Patta Rapanna menjadi alumni ke doktor ke 198 PPs UNM dan doktor 129 untuk Prodi administrasi publik. Patta Rapanna memperoleh IPK 3, 75 dengan nilai predikat sangat memuaskan.(*)


*Nurlela