Pasca Bentrok, Seruan Perdamaian Beredar Di FBS
PROFESI-UNM.COM - Tak sekadar mengadakan aksi tabur bunga, sejumlah mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) juga membuat beberapa spanduk berisikan kata-kata perdamain yang di tempel di beberapa bagian kampus. Bukan hanya spanduk tetapi beberapa coretan pilox berwarna merah bertuliskan kata-kata perdamaian juga terlihat di bagian dinding panggung Dg Pamatte. Selasa (26/11).
Salah satu isi dalam coretan tersebut berbunyi “Berapakah UNM???” dan “Kita Semua Bersaudara,”. Kata-kata perdamaian yang di buat mahasiswa FBS tersebut menunjukkan bahwa sudah tidak adanya perdamaian di kampus UNM.
Salah satu mahasiswa FBS Arfan mengatakan, kata-kata perdamaian yang beredar di kampus merupakan bentuk aksi balasan terhadap Fakultas Teknik. Aksi balasan yang tidak menggunakan kekerasan fisik ataupun merusak sarana-prasarana tetapi balasan dalam bentuk lemparan wacana.
“Kata-kata tersebut sebagai bentuk lemparan balasan kepada mereka (red FT) yang berbentuk lemparan wacana,” jelasnya.
Mengenai aksi tabur bunga salah satu anggota Bestra Letti mengatakan, acara tabur bunga di Bestra diikuti oleh beberapa mahasiswa, bukan hanya anggota Bestra saja tetapi juga melibatkan beberapa mahasiswa FBS lainnya. Tujuan tabur bunga ini sebagai ungkapan rasa duka cita dari terbakarnya panggung Bestra yang mengakibatkan beberapa alat di Bestra rusak.
“Tabur-tabur bunga ini sebenarnya sebagai ekspresi belasungkawa atas kejadian kemarin. rusak panggung jadi kita tidak bisa lagi berekspresi, tidak bisa belajar baik-baik, tidak ada ketenangan. Ini juga sebagai rasa kesedihan, rasa keprihatinan atas rusaknya Bestra,” ungkapnya. (*)
Salah satu isi dalam coretan tersebut berbunyi “Berapakah UNM???” dan “Kita Semua Bersaudara,”. Kata-kata perdamaian yang di buat mahasiswa FBS tersebut menunjukkan bahwa sudah tidak adanya perdamaian di kampus UNM.
Salah satu mahasiswa FBS Arfan mengatakan, kata-kata perdamaian yang beredar di kampus merupakan bentuk aksi balasan terhadap Fakultas Teknik. Aksi balasan yang tidak menggunakan kekerasan fisik ataupun merusak sarana-prasarana tetapi balasan dalam bentuk lemparan wacana.
“Kata-kata tersebut sebagai bentuk lemparan balasan kepada mereka (red FT) yang berbentuk lemparan wacana,” jelasnya.
Mengenai aksi tabur bunga salah satu anggota Bestra Letti mengatakan, acara tabur bunga di Bestra diikuti oleh beberapa mahasiswa, bukan hanya anggota Bestra saja tetapi juga melibatkan beberapa mahasiswa FBS lainnya. Tujuan tabur bunga ini sebagai ungkapan rasa duka cita dari terbakarnya panggung Bestra yang mengakibatkan beberapa alat di Bestra rusak.
“Tabur-tabur bunga ini sebenarnya sebagai ekspresi belasungkawa atas kejadian kemarin. rusak panggung jadi kita tidak bisa lagi berekspresi, tidak bisa belajar baik-baik, tidak ada ketenangan. Ini juga sebagai rasa kesedihan, rasa keprihatinan atas rusaknya Bestra,” ungkapnya. (*)
*Reporter: Nur Hikmah Novi Ani
Editor: Sulastri Khaer
Pasca Bentrok, Seruan Perdamaian Beredar Di FBS
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
01.27
Rating:
Tidak ada komentar: