Fisika Melalui Perspektif Agama

(int)

PROFESI-UNM.COM - Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) UNM menggelar Kuliah Umum, Minggu (12/5). Kuliah umum yang dihelat di Aula Lantai 5 Pascasarjana UNM menghadirkan pemateri Jasruddin dan Agus Martawijaya. Kegiatan yang mengusung tema “Perspektif Fisika dalam Agama” ini berlangsung cukup ramai karena dihadiri oleh lebih dari 90 peserta. Tidak hanya mahasiswa Fisika dari kampus UNM, melainkan turut hadir pula mahasiswa dari kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Jasruddin, dalam pemaparannya menjelaskan, kita harus memahami tugas penciptaan kita sebagai manusia dengan melaksanakan tugas kita dengan memahami potensi kekuatan dan kelemahan yang melekat pada diri kita. Lebih lanjut, Direktur Pascasarjana UNM ini mengatakan, proses memahami rahasia-rahasia alam semesta memerlukan penjelasan dengan pendekatan bentuk dan keadaan yang sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan Matematika yang selanjutnya dikenal sebagai hukum-hukum Fisika. Jasruddin berpesan, “Belajar dari pengalaman membutuhkan waktu panjang dan kesabaran untuk berprestasi dan ketika kita berada pada kondisi kritis, Mestakung (Semesta Mendukung) akan terjadi.

Berbeda halnya dengan Agus Martawijaya, dia mengatakan, observasi melandasi perkembangan fisika. Observasi ini memanfaatkan panca indera untuk memperoleh informasi yang bermakna tentang fisika. Lebih lanjut, dosen Fisika ini mengatakan terdapat lima nilai kehidupan yang dapat dipelajari melalui fisika, yakni nilai religius, intelektual, praktis, pendidikan, dan sosio politik ekonomi. Agus Martawijaya menambahkan, landasan observasi terdapat dalam ayat-ayat Al Quran diantaranya Q.S. Al ‘Araf: 179, Q.S. Yusuf: 94, Q.S. Al An’am: 7, dan Q.S. Al ‘Araf: 22.

Kuliah Umum ini merupakan salah satu program kerja dari Bidang II Kajian Keilmuan Himafi. Zainal Bakri selaku Ketua Umum Himafi mengatakan, kegiatan ini diadakan sebagai batu loncatan untuk Kuliah Umum selanjutnya yang rencananya akan diadakan dalam skala yang lebih luas lagi. “Kami mau lihat dulu animo dari teman-teman mahasiswa, karena ini yang akan kami jadikan sebagai langkah awal untuk mengadakan Kuliah Umum se-Sulawesi Selatan yang rencananya diadakan pada bulan September,” ungkap mahasiswa eksponen 2011 ini. (*)


*Reporter: Fadilah Dwi Octaviani