Setoples 'Ibu' Untuk Tansen

"Apa rasanya sejarah hidup kita berubah dalam sehari?

Darah saya mendadak seperempat Tionghoa,

nenek saya ternyata tukang roti, dan dia,

bersama kakek yang tidak saya kenal,

mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah saya tahu:

MADRE."

Int

Judul Buku: MADRE
Penulis/Pengarang: Dee
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2011

Tansen tidak pernah menyangka suatu hari dia akan menghadiri pemakaman Tan Sin Gie. Pengusaha toko roti yang ternyata kakek yang tidak pernah ditemui Tansen ini mewarisinya sepucuk amplop bersegel lilin merah berisi kunci. Kunci yang akan membawanya kepada: Madre. Demikian kakek Tansen menamai setoples adonan biang untuk mengembangkan roti yang sekarang menjadi tanggung jawab Tansen.

Sama sekali tidak memiliki pengalaman dengan roti, apalagi seluk-beluk pembuatannya, Tansen berniat menjual Madre,dan kembali pada kehidupannya yang tanpa tekanan di Bali. Namun, takdir memutuskan Tansen berjodoh dengan Madre. Melalui Hadi, pegawai kakeknya, Tansen belajar ngulen tepung, air, sejumput garam dan gula, ditambah Madre menjadi roti yang nikmat. Dari sana dimulailah perjalanan Tansen mengolah toko roti yang selama ini mati suri. Dibantu pegawai-pegawai lama kakeknya, Tansen berniat menghidupkan kembali geliat toko roti warisan keluarganya.

Madre, berasal dari bahasa Spanyol yang berarti ibu, merupakan buku ketujuh penulis terkenal Indonesia, Dewi Lestari atau yang lebih dikenal dengan nama pena Dee. Kumpulan fiksi ketiganya setelah Filosofi Kopi dan Rectoverso ini, terdiri dari 13 karya fiksi dan prosa pendek. Menjadi tema utama, Madre tidak melulu berbicara mengenai seluk beluk pembuatan roti dan perjalanan toko roti tua, beberapa tema lain juga mewarnai buku ini: cinta, perjuangan, sampai tema seperti reinkarnasi dan arti kemerdekaan sejati.

Melalui Madre, Dee kembali mengukuhkan namanya sebagai salah satu penulis wanita terbaik Indonesia.

*Yeni Febrianti