Peluang Kerja ICP Semakin Berkurang

Kelas ICP FMIPA UNM. (Fajrianto-Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Mahasiswa-mahasiswa maupun alumni International Class Program (ICP) kini harus gigit jari. Pasalnya, jalan untuk memperoleh peluang kerja sebagai tenaga pendidik profesional semakin berkurang. Terlebih ketika status sekolah RSBI sudah tak lagi dipakai oleh sistem pendidikan di Indonesia. Tak ayal, kini kelas yang dulunya berlabel Bilingual Class itu harus siap bersaing dengan para alumni yang berasal dari kelas-kelas reguler lainnya.

Tentu saja, kenyataan itu sangat jauh berbeda dengan masa-masa awal ketika kelas ICP baru dibuka. Dikarenakan tergolong masih baru, mahasiswanya selalu dijanjikan akan mendapatkan peluang kerja yang lebih baik dibandingkan kelas-kelas reguler. Mereka ditargetkan untuk mengisi sekolah-sekolah RSBI di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut diakui oleh Saad, salah seorang mahasiswa alumnus ICP Fisika. Ia mengungkapkan, pihak birokrasi di FMIPA dulu selalu mengembar-gemborkan tentang lulusan-lulusan ICP yang dijanjikan bakal menempati sekolah RSBI. Tak jarang, sebagian besar temannya memilih kelas ICP dengan harapan memperoleh peluang yang lebih istimewa dibandingkan kelas-kelas reguler lainnya. "Iya, dulu saat maba kita sering dijanjikan perihal menempati RSBI itu," tutur mahasiswa yang kini melanjutkan pendidikannya di S2.

Dekan FMIPA, Hamzah Upu yang juga menjadi salah satu perumus kelas ICP di UNM menegaskan, peluang kerja untuk lulusan kelas ICP itumasih terbuka sangat lebar. Mahasiswa-mahasiswa pun diminta untuk tidak terlalu risau. "Alumninya ICP itu kan juga dibekali dengan ijazah non-RSBI, yang bisa dipakai untuk mendaftar di sekolah-sekolah biasa," tandasnya.

Meskipun harus bersaing dengan lulusan dari kelas-kelas reguler, namun Hamzah Upu yakin dengan kompetensi yang dimiliki oleh kelas ICP, mereka bisa mengungguli rival lainnya di dunia kerja. "Lapangan kerja berkurang belum tentu kesulitan mendapatkan pekerjaan sebagai guru," tegasnya.

Selain itu, ia menegaskan, kelas ICP yang dibina oleh UNM selama ini tidak semata-mata hanya untuk mengisi pekerjaan sebagai tenaga pendidik di sekolah RSBI. Terlebih dengan didaulatnya Universitas Negeri Makassar sebagai kampus pertama yang menerapkan program kelas internasional sejak tahun 1997 silam. (*)


*Reporter: Imam Rahmanto