Guru Bahasa Indonesia Sulsel Belum Tunjukkan Grafik Menggembirakan

Int

PROFESI-UNM.COM - Guru bahasa indonesia Sulsel dinilai masih belum menunjukkan grafik yang menggembirakan. Hal ini disebabkan karena masih banyak dari sejumlah guru di Sulsel belum memiliki  kompetensi yang belum memadai. Misalnya saja  dalam menguasai dokumen dan bahan ajar, hingga pada tataran implementasi mengajarkan kepada siswa keterampilan berbahasa indonesia yang baik. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Umum Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel, Rusdi saat melakukan ujian promosi doktor dalam bidang ilmu bahasa indonesia di Aula lantai 5 Kampus Pascasarjana UNM Jalan Bontolangkasa, Kamis, (17/1). 

Dalam disertasinya Rusdi mengungkapkan sebagai pihak yang kerap melakukan pelatihan dengan sejumlah guru di Sulsel. Permasalahan yang paling sering dialami adalah kemampuan guru yang belum mencapai standar kompetensi utamanya pada mata pelajaran bahasa indonesia. "Data terakhir yang kami peroleh ada sebuah kabupaten yang kami lakukan tes kualifikasi. Hasilnya, dari 82 guru yang melakukan ujian kualifikasi hanya 11 orang diantaranya yang dinyatakan lulus," ujar Rusdi yang telah 20 tahun berada di lembaga penjaminan mutu pendidikan tersebut. 

Melihat kondisi tersebut, Rusdi mengungkapkan hal tersebut yang melatar belakangi  dirinya tertarik untuk melakukan penelitian pada ranah tersebut. "Beberapa saran yang perlu diperhatikan agar tugas keprofesionalan guru dapat diwujudkan diantaranya,  dapat merencanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi pembelajaran, bertindak objektif dan tidak diskriminatif," terang pria asal Bone ini. Rusdi mengangkat judul disertasi, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan guru bahasa indonesia SMP pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Selatan. (*)




*Reporter: Azhar Fadhil