Divergent : Every People Have To Choose
(int) |
Produser : Doug Wick, Lucy Fisher, Pouya Shabazian
Sutradara : Neil Burger
Penulis Naskah : Evan Daugherty, Vanessa Taylor
Sutradara : Neil Burger
Penulis Naskah : Evan Daugherty, Vanessa Taylor
Aktor/Aktris : Shailene Woodley, Theo James, Miles Teller, Ansel Elgort, Kate Winslet, Ashley Judd, Tony Goldwyn, Jai Courtney, Ray Stevenson, Maggie Q, Zoe Kravitz, Ben Lloyd-Hughes, Ben Lamb
The future belongs to those who know where they belong
~Jeanine Matthews
Candor (jujur), Erudite(genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani) dan Abnegation (penolong tanpa pamrih), demikianlah klasifikasi manusia dewasa di Chicago pada tahun 2164. Candor yang jujur, melahirkan individu-individu yang berperan sebagai penegak hukum bagi masyarakat masa depan. Erudite yang jenius berperan dalam dunia pendidikan. Amity sang pencinta damai memilih hidup bertani. Dauntless yang pemberani menjadi penjaga kota. Abnegation yang pendamai dipilih untuk menjalankan pemerintahan.
Ketika memasuki masa remaja, setiap manusia akan dihadapkan pada tes yang bertujuan untuk mengetahui sifat bawaan dan menentukan akan hidup sebagai apa mereka kedepannya. Beatrice Prior, anak salah seorang anggota dewan Abnegation sejak kecil selalu merasa dirinya tidak cocok hidup di lingkungan Abnegation. Beatrice selalu merasa kagum pada para Dauntless. Lebih mencengangkan lagi ketika hari klasifikasi dan hasil tes menyatakan Beatrice tidak cocok diklasifikasikan kemanapun. Seorang wanita melarang Beatrice menyiarkan keadaan dirinya yang sebenarnya.
"you're different. You don't fit into any of the categories. They can't control you. They call it divergent"
Ketika tiba saatnya memilih, meski dengan ancaman dianggap penghianat oleh kaumnya, Beatrice akhirnya memilih pindah faksi ke Dauntless. Menjalani hidup sebagai Dauntless, Beatrice atau dikenal sebagai Tris di Dauntless, mesti beradaptasi sedari awal. Namun yang menjadi masalah bukanlah kesulitan yang mesti di hadapi Tris karena proses adaptasi, akan tetapi statusnya sebagai Divergent.
Kaum Erudite menganggap bahwa Divergent merupakan sebuah kelainan yang akan menimbulkan penyimpangan pada sistem saat itu. Divergent di tuding menjadi sebuah ancaman. Jeanine Matthews, Pemimpin Erudite, gencar memburu dan memusnahkan orang-orang Divergent.
The system removes the threat of anyone practicing their independent will. Divergence threatens that system. It won't be safe until they're removed. ~Jeanine Matthews.
***
Divergent tak beda jauh dengan film-film young adult yang pernah tayang sebelumnya. Banyak yang menganggap Divergent merupakan versi lain dari The Hunger Games. Namun semakin ditonton akan ada rasa yang berbeda. Meski tak megah, ada nuansa petualangan yang diformulasikan dengan apik. Tak pelak, banyak hal-hal yang menggantung dari film ini. Scene Action yang setengah hati, kisah asmara yang tak mendalam, hingga alur cerita yang adem-ayem.
Meski demikian, banyak pesan yang dapat dipetik dari Divergent. Entah itu dalam sistem pemerintahan, sosial, maupun filosofi keluarga yang kental.
Don't try to define me
~ Tris
Tidak ada yang mampu mendefinisikan diri lebih baik dari individu itu sendiri, bukan?
*Yeni Febrianti
*Yeni Febrianti
Divergent : Every People Have To Choose
Reviewed by Thinkpedia Indonesia
on
18.13
Rating:
Tidak ada komentar: