Ruangan Belum Rampung, Kuliah Apa Adanya

Salah satu ruangan di jurusan Matematika, ruangan FG205,
yang selalu digenangi air lantaran atap yang bocor dan
pembangunan yang belum selesai. (Foto: Imam-Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Kekurangan ruang perkuliahan juga dirasakan oleh mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNM. Karena keterbatasan ruangan, mahasiswa harus rela menumpang kuliah di gedung yang seyogyanya dikhususkan buat prodi baru Matematika, yakni Statistika. Padahal ruangan yang terletak di samping perpustakaan jurusan itu juga masih belum rampung dibangun.

Dua ruangan kuliah itu, FG204 dan FG205,  masih dalam tahap pembangunan. Hanya saja, sampai saat ini pembangunannya tidak kunjung dilanjutkan dan terkesan ditelantarkan. Alhasil, kayu-kayu pondasi sangat mudah dijumpai berserakan di sekitar ruangan tersebut. Di dalam ruangan, sampah dan genangan air akan mengiringi mahasiswa dalam menerima materi perkuliahannya.

Air-air rembesan kerap kali menetes dari atap menyebabkan lantai ruangan menjadi becek. Sepanjang waktu, tak jarang pula dalam ruangan itu ditemukan banyak meja yang basah karena terkena tetesan air.

Hal itu diakui Suaib, mahasiswa Pendidikan Matematika, sangat mengganggu dalam proses perkuliahannya yang kebanyakan mengambil tempat di ruangan baru itu. "Ruangannya tidak kondusif. Kotor dan becek. Tidak ada AC-nya juga, padahal ruangan ini baru," keluhnya.

Suaib membandingkan, ruangan-ruangan lama di jurusannya, seperti di gedung FF, lebih nyaman dihuni. Selain tidak basah, ruangan-ruangan itu tidak berantakan, sehingga membuatnya nyaman menerima materi perkuliahan. "Saya selalu kepanasan kuliah di ruangan ini," tutur Suaib.

Pembangunan memang sedang gencar digalakkan oleh beberapa fakultas maupun jurusan bahkan prodi di UNM. Tidak ketinggalan pula FMIPA sendiri dengan calon gedung Kupu-kupunya.

Namun, pembangunan itu tidak sebanding dengan pelayanan yang didapatkan mahasiswa. Gedung-gedung megah dalam konsep awal kerap kali harus mandek di tengah jalan. Begitu sudah mandek, mahasiswa-mahasiswa yang ruangannya ditumbalkan demi gedung baru harus mengelus dada kuliah di ruang-ruang serabutan. "Daripada tidak kuliah sama sekali, ya kita terima saja," pasrah Adyat, mahasiswa lainnya dari prodi Pendidikan Matematika yang mengeluhkan hal serupa.(*)


*Reporter: Imam Rahmanto